BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di Era globalisasi ini kita mengenal
berbagai jenis komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi
interpersonal, komunikasi massa, dan komunikasi kelompok.
Salah satu yang paling sering digunakan
adalah komunikasi intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri). Di dunia
hampir 37 % setelah komunikasi interpersonal yang berpersentase 42 %.
Komunikasi Intrapersonal sendiri dapat dilihat dari keadaan merenung,
bermeditasi, berpikir, dan lain sebagainya.
Di kehidupan sehari-haripun komunikasi menempati posisi yang dianggap
begitu penting karena pengambilan keputusan paling banyak diambil dari hasil
komunikasi intrapersonal, yakni sekitar 45%. (Aton, 2010; page 1)
Dari penjelasan di atas penulis tertarik
untuk membahas tentang masalah komunikasi intrapersonal yang diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.
B.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
Tujuan Umum
Dapat menambah dan
pengetahuan tentang komunikasi intrapersonal
2.
Tujuan Khusus
a. Penulis mampu memahami pengertian
komunikasi
b. Penulis mampu memahami komunikasi intrapersonal
c. Penulis mampu memahami teori-teori
dalam komunikasi intrapersonal
d. Penulis mampu memahami tahap-tahap komunikasi
intrapersonal
C. MANFAAT
Adapun
manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang Komunikasi
Intrapersonal
2.
Sebagai
referensi dalam proses belajar-mengajar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Istilah komunikasi
atau dalam bahasa inggris “communication” dan berasal dari bahasa latin
‘commnucation”, serta bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di
sini adalah sama makna maksudnya.
(Effendy, 2005; 13)
Komunikasi adalah
suatu atau proses penyampaian informasi antar individu atau kelompok, baik
secara verbal/inverbal yang dapat menimbulkan respon timbal balik antara
pengirim dan penerima informasi. (Priyanto, 2009; 8)
B. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Komunikasi intrapersonal pada hakikatnya adalah jenis komunikasi
ditinjau dari segi tatanannya. (Effendy, 2003; 53)
Komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi. Proses ini
melewati empat tahap; sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Proses pertama
dari komunikasi intrapersonal terjadi pada saat sensasi terjadi. Sensasi, yang
berasal dari kata sense, berarti kemampuan yang dimiliki manusia untuk mencerap
segala hal yang diinformasikan oleh pancaindera. Informasi yang diserap oleh
pancaindera disebut stimuli yang kemudian melahirkan proses sensasi. Dengan
demikian sensasi adalah proses menangkap stimuli.
(Rakhmat,
1998; 49)
Komunikasi
intrapersonal adalah
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam
pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses
internal yang berkelanjutan. (Aton, 2010; page 1)
C. TEORI-TEORI KOMUNIKASI
INTRAPERSONAL
- Teori Interferensi (Interferensi Theory)
Menurut teori ini, memori
merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin
atau kanvas. Katakanlah pada kanvas itu sudah terlukis hukum relativis. Segera
setelah itu anda mencoba merekam hukum medan gabungan yang kedua akan
menyebabkan terhapusnya rekaman pertama atau mengaburkannya. Ini disebut
Interferensi.
(Rakhmat, 1998; 65-66)
2. Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu
studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungan
dengan situasi sosial. Latar belakang timbulnya psikologi sosial berasal dari
beberapa pandapat, misalnya Gabriel
Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal
pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia.
Gustave
Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua
macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan
sifatnya. Sigmund Freud berbeda
dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat
dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh manusia itu
sendiri karena memang dalam keadaan terpendam.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi
social tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagian
besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social bedasarkan
potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan
setelah individu itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara
lain :
a.
Kemampuan menggunakan bahasa
b.
Adanya sikap etik
c.
Hidup dalam 3 dimensi
3. Teori Pengolahan Informasi
Supaya dapat diingat,
informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk pada STM. STM hanya
mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit informasi
disebut rentangan memori (memori span). Untuk meningkatkan kemampuan STM, para
psikolog menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut
chunk.
Bila informasi dapat dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM.
Inilah yang umumnya disebut sebagai ingatan. LTM meliputi periode penyimpanan
informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi
dari STM ke LTM dengan chunking, rehearsals, clustering, atau method of loci.
4. Teori Aus Processing
Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory
storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu
dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM). Otak
manusia dianalogikan dengan komputer.
Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh
secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif
(melalui pendengaran)
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti
otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt,
makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya
waktu dapat mengauskan memori. (Aton, 2010; page 1)
D. TAHAP-TAHAP
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Dalam komunikasi intrapersonal, akan
dijelaskan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyumpannya dan
menghasilkannya kembali. Proses
pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi
sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
1. Sensasi
1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata
“sense” yang artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. Menurut Dennis
Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan
penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan
dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam
menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat
indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima,
sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar
(eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh
eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh
ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri
diindera oleh propriseptor (misalnya, organ vestibular). (Ahmad, 2009; page 1)
Sensasi adalah
pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal,
simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat
indera. Fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat
penting, melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik
lingkungannya. Tanpa alat indera manusia sama, bahkan mungkin lebih dari
rumput-rumput, karena rumput-rumput dapat juga mengindera cahaya dan humiditas
Membicarakan
faktor situsionar yang mempergaruhi sensasi. Ketajaman sensasi juga ditentukan
oleh faktor-faktor personal, dan perbedaan sensasi disebabkan oleh perbedaan
pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang
berbeda. (Rakhmat, 1998; 63-64)
2. Persepsi
Persepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian
dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal
dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni
perhatian. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah
a. Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini
ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional
terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau
penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
1)
Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang
bergerak. Intensitas Stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang menonjol
dari stimuli yang lain
2)
Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar
biasa, yang beda, akan menarik perhatian.
3)
Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila disertai sedikit
variasi akan menarik perhatian.
b. Faktor
Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari
perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada
kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang
ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri
kita. Contoh-contoh
faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :
1)
Faktor-faktor Biologis
2)
Faktor-faktor Sosiopsikologis.
3)
Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan,
mempengaruhi apa yang kita perhatikan.
Kenneth
E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus
diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
a) Perhatian itu
merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
b) Kita cenderung
memerhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan kita.
c) Kita menaruh
perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikat, nilai,
kebiasaan, dan kepentingan kita.
d) Kebiasaan sangat
penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang
secara potensial akan menarik perhatian kita.
e) Dalam situasi
tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari
terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.
f) Walaupun perhatian
kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam
kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul cermat.
g) Perhatian tergantung
kepada kesiapan mental kita,
h) Tenaga-tenaga
motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.
i)
Intesitas perhartian tidak konstan
j)
Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
k)
Usaha untuk mencurahkan perhatian
sering tidak menguntungkan karena usaha itu sering menuntut perhatian
l)
Kita mampu menaruh perhatian pada
berbagai stimuli secara serentak.
m)
Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memertahankan
perhatian. (Ahmad, 2009; page 1)
3. Memori
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang
peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system
yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta
tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya
(Schlessinger dan Groves). Memori melewati tiga proses:
a.
Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi
melalui reseptor inera dan sirkit saraf internal.
b.
Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa
lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana.
c. Pemanggilan
(retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi
yang disimpan Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
1)
Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk
menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata),
tanpa petunjuk yang jelas.
2)
Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat
kembali sejumlah fakta;lebih mudah mengenalnya.
3)
Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali
pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
4) Redintergrasi
(Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori
kecil. (Rakhmat, 1998; 63-64)
4. Berpikir
Dalam berpikir kita
melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir
merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak.
Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan
lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita lakukan untuk
memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making),
memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru
(creativity).
Ada dua macam berpikir:
Ada dua macam berpikir:
a.
Berpikir autistik, dengan melamun, berfantasi,
menghayal, dan wishful thinking. Dengan berpikir autistic prang melarikan diri
dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
b. Berpikir realistic,
disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri
dengan dunia nyara. Floyd L. Ruch, menyebutkan tiga macam berpikir realistic :
1)
Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua
pernyataan, dalam logika disebutnya silogisme.
2) Berpikir Induktif :
Dimulai dari hal-hal yang khusus kemudian mengambil kesimpulan umum; kita
melakukan generalisasi.
3) Berpikir evaluatif :
berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan, kita
tidak menambah atau mengurangi gagasan, namun menilainya menurut kriteria
tertentu.
(Ahmad, 2009; page 1)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan
dari makalah ini penulis sudah dapat mengerti dan paham mengenai beberapa hal
yang merupakan tujuan dari makalah ini diantaranya mengenai pengertian komunikasi, penulis juga sudah
memahami komunikasi intrapersonal, teori komunikasi intrapersonal dan
tahap-tahap komunikasi intrapersonal
Adapun pengertian komunikasi adalah komunikasi adalah suatu atau proses penyampaian
informasi antar individu atau kelompok, baik secara verbal/inverbal yang dapat
menimbulkan respon timbal balik antara pengirim dan penerima informasi.
Komunikasi intrapersonal
adalah proses pengolahan informasi dan penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri. Beberapa teori dalam komunikasi intrapersonal yaitu teori interferensi (Interferensi
Theory), psikologi sosial, teori pengolahan informasi, dan
teori aus processing. Tahapan dalam proses komunikasi
intrapersonal ini melewati empat tahap yakni sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat
sebaik–baiknya namun sebagai manusia penulis selalu tidak lepas dari kesalahan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis sangat diharapkan
untuk menyempurnakan makalah ini.
Adapun saran yang dapat
diberikan:
1.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan
mahasiswa dapat mengerti dan lebih memahami materi “Komunikasi Intrapersonal”
dan sebaiknya mahasiswa lebih banyak mencari referensi pelengkap sehingga
menjadi lebih paham akan materi
tersebut.
2.
Bagi
Pendidikan
Diharapkan makalah ini bisa dijadikan
referensi bagi pendidikan dalam proses belajar mengajar dan bagi penulis–penulis
berikutnya sehingga menjadi lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2009. Komunikasi
Intrapersonal. http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/05/komunikasi-intrapersonal.html.
Diakses tanggal 10 Mei 2011
Aton. 2010. Komunikasi Intrapersonal.
http://aton29.wordpress.com/2010/04/27/komunikasi-intrapersonal/. Diakses tanggal 11 Mei 2011
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Rakhmat, Jalaluddin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
SESI TANYA JAWAB
1. Marisa Fitri (I B)
Pertanyaan :
Dalam
Psikologi sosial terdapat potensi-potensi
seperti kemampuan menggunakan bahasa adanya sikap etik dan hidup dalam
tiga dimensi. Maksudnya apa ?
Tambahan:
Farahdifa Mardani (IB)
Tiga
potensi ini sebagaimana anda jelaskan tadi bersifat berkaitan dengan orang
lain, padahal makalah anda membahas komunikasi intrapersonal (komunikasi dengan
diri sendiri). Itu bagaimana ?
Jawaban :
Nur Hidayah (1A)
Dalam
psikologi sosial terdapat beberapa potensi seperti:
a. Kemampuan menggunakan bahasa
Bahasa
merupakan salah satu unsur dalam komunikasi karena bahasa menjadi suatu media cara
kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan berbahasa seseorang mempengaruhi dalam keefektifan komunikasi.
b. Adanya sikap etik
Sikap etik adalah tatakrama/kesopanan dalam
berkomunikasi. Sikap etik (cara) kita dalam berkomunikasi dengan tiap orang itu
berbeda-beda. Seperti saat kita berbicara
dengan dosen atau dengan orang tua (berbicara) berbeda saat kita berkomunikasi
dengan teman.
c. Hidup Dalam Tiga Dimensi
Dalam berkomunikasi itu tidak
hanya bersifat tunggal hanya dengan diri sendiri tapi komunikasi intrapersonal
ini bersifat kompleks secara tidak disadari. Lingkungan, masyarakat, dan segala
aspek berkaitan satu sama lain.
Tambahan:
Dalam
psikologi sosial ini, berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan
tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh manusia itu sendiri
karena memang dalam keadaan terpendam. Jadi itulah alasan mengapa 3 potensi ini
yang bersifat sosial ini berkaitan dengan komunikasi intrapersonal.
2. Arum Puspasari (1A)
Pertanyaan:
Berpikir adalah manipulasi atau
organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang, maksud
dari lambang-lambang itu seperti apa ?
Jawaban
:
Nindra
Wahana (1A)
Dalam komunikasi, kita mengenal
adanya lambang-lambang, maksudnya informasi yang didapat sebelumnya masih dalam
bentuk-bentuk abstrak yang belum terkonsep dalam pikiran dan dapat disimbolkan.
Misalnya dalam proses Imitasi (meniru seseorang) baik dalam cara berpakaian
atau tingkah laku.
3.
Farahdifa
Mardani (1B)
Apa sebenarnya manfaat komunikasi
intrapersonal itu bagi kepribadian diri, dan bagaimana pengaruh pada kemampuan
intelegensi ?
Jawaban:
Nur
Hidayah (1A)
Sebagaimana kita ketahui bahwa
komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi dari diri sendiri dan untuk diri
sendiri. Komunikasi intrapersonal sepenuhnya bersifat personal dan terfokus pada
pikiran. Misalnya berintropeksi diri, dalam intropeksi diri kita menjadi lebih
baik dan melatih kemampuan berpikir dalam pemecahan masalah sendiri dengan
cerdas.
4. Desi Winda Wati (1A)
Mengapa memori sangat penting dalam
komunikasi intrapersonal ?
Jawaban:
Irin
Rizki Amelia (1A)
Sebagaimana kita tahu memori juga
adalah kemampuan dalam diri untuk menyimpan, dan mengolah informasi. Memori
adalah sistem yang berstruktur, yang menyebabkan otak dan memori sanggup
merekam informasi (mengingat) dan menggunakan pengetahuannya dalam berpikir .
5.
Dina
Febriani (1B)
Hal-hal apa saja yang dapat
menyebabkan keefektifan dalam intrapersonal ?
Jawaban:
Husmika
Sari (1A)
Faktor yang mempengaruhi keefektifan
komunikasi intrapersonal yang tak
terlepas dari kemampuan sensasi, persepsi, berpikir dan memori dari diri
sendiri. Intinya kembali pada diri sendiri dengan kemampuan dengan berintropeksi dan berkomunikasi diri
untuk menjadi lebih baik.
6.
Neni
Malisa (1B)
Kita mengagumi seseorang, karena
orang tersebut memiliki kelebihan, sehingga kita ingin menirunya. Mengapa kita yang sudah berusaha menirunya, tapi
masih tidak bisa. Hambatannya apa yang terjadi dan bagaimana mengatasinya ?
Jawaban:
Marcelia
Eka Putri (1A)
Pada permasalahannya ini tergantung dari niat
dan tekad diri untuk berubah sepenuhnya menjadi lebih baik. Kita tidak bisa
menyamakan setiap kepribadian. Tidak ada
manusia yang sempurna, dan yakinlah akan
kemampuan dan kualitas diri
seseorang karena itu kita tidak
bisa meniru orang lain sama persis. Intinya berusaha untuk jadi diri
sendiri dan harus lebih baik.
Posted by. Nur Hidayah Devita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar