Jika Anda ingin mengurangi efek makanan berlemak yang bersarang di
pinggang, Anda mungkin bisa mencoba untuk mengonsumsi teh hijau.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Universitas
Penn State menemukan bahwa senyawa di teh herbal tersebut dapat
menurunkan berat badan pada seekor tikus.
Tikus yang digunakan untuk percobaan merupakan tikus yang
mengalami obesitas. Para peneliti menggunakan dua tikus yang memiliki
lemak tinggi dan keduanya diberikan jumlah makanan yang sama. Tikus
pertama yang diberikan asupan Epigallocatechin-3-gallate (EGCC), sebuah
senyawa yang ditemukan pada teh hijau, ternyata ampuh menurunkan berat
badan hingga 45% dibandingkan tikus yang lain.
Tak hanya sekedar berat badan yang turun, dari penelitian tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan 30% lipid tinja.
"Tampaknya ada dua manfaat, awalnya, EGCG membantu tubuh untuk
menyerap lemak dan, kedua, meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan
lemak," ujar peneliti Joshua Lambert.
Lambert juga menambahkan seseorang yang meminum secangkir teh
hijau per hari akan mendapatkan asupan EGCG, tapi penelitian terbaru
mengindikasikan bahwa, mengonsumsi teh hijau tidak berpengaruh pada
nafsu makan, dan hanya dapat memperlambat penambahan berat badan.
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 08 Oktober 2011
Seledri dan Otak....
Kita pasti setuju jika semakin bertambahnya usia, maka daya
memori seseorang akan semakin menurun. Kini, agar Anda bisa tetap
meningkatkan ketajaman otak, konsumsilah seledri yang biasanya digunakan
sebagai penyedap atau hiasan hidangan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa senyawa luteolin yang ditemukan pada sayuran tersebut efektif memperlambat penurunan kognitif pada tikus tua. Dalam penelitian itu, tikus yang diberi makanan yang diperkaya luteolin, ternyata memiliki otak yang berfungsi sama dengan tikus-tikus yang lebih muda.
Luteolin, mirip dengan quercetin, adalah sebuah flavonoid, yang bisa melawan proses penuaan pada semua sel tubuh kita, dan berhubungan dengan rendahnya risiko kanker dan penyakit jantung. Di otak, flavonoid melindungi sel dari proses penuaan dengan mengurangi peradangan.
Luteolin juga ditemukan pada kebanyakan daun-daunan lainnya, seperti peterseli, daun teh chamomile, rosemary, oregano atau yang terkenal dengan nama olive oil, wortel dan peppermint.
Sayuran yang tumbuh di dataran rendah dan tinggi ini ternyata juga mampu melawan sel kanker, karena adanya kandungan apigenin. Mengonsumsi jus seledri juga efektif meredakan sakit kepala atau migrain.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa senyawa luteolin yang ditemukan pada sayuran tersebut efektif memperlambat penurunan kognitif pada tikus tua. Dalam penelitian itu, tikus yang diberi makanan yang diperkaya luteolin, ternyata memiliki otak yang berfungsi sama dengan tikus-tikus yang lebih muda.
Luteolin, mirip dengan quercetin, adalah sebuah flavonoid, yang bisa melawan proses penuaan pada semua sel tubuh kita, dan berhubungan dengan rendahnya risiko kanker dan penyakit jantung. Di otak, flavonoid melindungi sel dari proses penuaan dengan mengurangi peradangan.
Luteolin juga ditemukan pada kebanyakan daun-daunan lainnya, seperti peterseli, daun teh chamomile, rosemary, oregano atau yang terkenal dengan nama olive oil, wortel dan peppermint.
Sayuran yang tumbuh di dataran rendah dan tinggi ini ternyata juga mampu melawan sel kanker, karena adanya kandungan apigenin. Mengonsumsi jus seledri juga efektif meredakan sakit kepala atau migrain.
Langganan:
Postingan (Atom)